Manajemen
Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang muncul
secara alami yang dapat digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan manusia pada
umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan,
dan mikroorganisme,
tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenislogam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa
manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus
berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber
daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya
keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam
hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di
kawasan Timur Tengah memiliki
persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang
ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di
bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan
dengan perkembangan ekonomi di
negara-negara tersebut.
Pada
umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA
yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat
diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya
tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar
matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun
jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan
dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA
yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses
pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak
bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan
waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya
sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa
hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal
dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dansuhu panas selama
jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi
berbagai jenis bahan tambang tersebut.
Sumber daya alama di indonesia
Indonesia merupakan negara dengan
tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan
tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan
hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung
perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green
economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses
dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan
negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai
mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di
Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
· Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada
daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang
dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
· Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik
pergerakan lempeng tektonik sehingga
banyak terbentuk pegunungan yang
kaya akan mineral.
· Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman
dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya
tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia,
12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di
bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas
kekayaan tanaman perkebunannya,
seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari
segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di
Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di
Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, sepertipetroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di samping
itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur
dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai
7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi
Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu
negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara
teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal
tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya
akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi
yang rendah. Kasus ini dalam
bidang ekonomi sering pula disebut Dutch
disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki
sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang
lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan jasa.
Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung
tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. Korupsi, perang saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasijuga menjadi faktor
penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan
ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan
akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah berhasil
mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan
negara adalah Norwegia dan Botswana.
Pemanfaatan sumber
daya alam
Sumber daya alam
memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk memudahkan
pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati
dan nonhayati.
Sumber daya alam hayati
adalah sumber daya
alam yang hidup
Tumbuhan
Tumbuhan merupakan
sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini
memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui
prosesfotosintesis. Oleh
karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau
penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang
berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan
berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena
punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat
di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
·
Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
·
Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
·
Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
·
Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
·
Pupuk kompos.
Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal
sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai
pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data
statistik pada tahun2001 menunjukkan
bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha
yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian
di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain
padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping
itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku
ban), kelapa sawit (bahan baku minyak
goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan
baku tekstil), kopi (bahan
minuman), dan tebu (bahan
baku gula pasir).
Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam
hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya
dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan
pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa
langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian
in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan
pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari
habitatnya ke tempat lain. Untuk
memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan,
dan juga perikanan,
untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.
Sumber daya alam nonhayati
Ialah sumber daya
alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara
terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan
bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang
ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra,
dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring
dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk
keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untukpengairan,
bahan dasar industri minuman, penambangan, dan
aset rekreasi. Di
bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai
pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain
terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan
hal ini akan mengurangi efek rumah
kaca.
Angin
Pada era ini,
penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai
digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu
menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan
dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain
sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh
lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa
negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif
adalah Belanda dan Inggris.
Tanah
Tanah termasuk
salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang
pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi
berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan
tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah. Tanah
tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa
organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat
penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran
lingkungan yang ada sekarang ini.
Hasil tambang
Sumber daya alam
hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan
dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun
sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini
memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti
Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya
sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa
contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
Minyak Bumi
·
Avtur untuk bahan bakar pesawat
terbang;
·
Bensin untuk
bahan bakar kendaraan bermotor;
·
Minyak Tanah untuk
bahan baku lampu minyak;
·
Solar untuk
bahan bakar kendaraan diesel;
·
LNG (Liquid Natural Gas)
untuk bahan bakar kompor gas;
·
Oli ialah
bahan untuk pelumas mesin;
·
Vaselin ialah salep untuk bahan obat;
·
Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
·
Aspal untuk
bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)