BAB
I
PEMBAHASAN
1.1 PENGOLAHAAN TANAH
Pengolahan tanah pertama dilakukan
dengan system mengikis atau mencangkol tanah kemudian gulma di sekitar lahan
itu akan diserakkan ke atas bedengan yang
akan di buat dengan lebar 90 cmdan tinggi bedengan 35 cm,setelah gulma
di serakkan ke atas bedengan yang akan di buat kemudian di siram dengan urin kelinci. Setelah itu
akan di lakukan penutupan gulma ,,kemudian akan di berikan pupuk organik seperti kompos.
Setelah
kompos di taburkan akan di lakukan penutupan dengan tanah sampai merata dan kemudian di tambah dengan pupuk dasar
yang berupa Anorganik.Adapun pupuk dasar anorganik yang diberikan yaitu ;
-Phonska
-Kcl
-SP
36
-Dolomit
Setelah dilakukan penaburan pupuk
dasar dibiarkan selama satu minggu
kemudian akan dilakukan pemasangan plastik mulsa yang berwarna hitam
perak dengan panjang 680 m, lebar 90 cm. setelah mulsa terpasang di biarkan
selama 3-4 hari dan di lakukan pelubangan plastic mulsa dengan jarak 35 cm antar lubang dengan
meggunakan kaleng susu yang telah dipanaskan .Dan setelah selesai pelubangan
akan di lakukan penanaman.
1.2 SISTEM PENANAMAN
Sebelum melakukan penanaman terlebih
dahulu membuat persemaian bibit.Untuk memudahkan perawatan tempat penyemaian
itu maka di lakukan di atas bilahan bambu ,,dan tanah yang digunakan untuk penyemain
bibit berupa tanah yang bersih yang telah di ayak dan di campur dengan kompos .Setelah media
pembibitan selesai maka akan diberikan lubang sedalam 0,5 cm.dan dilakukan
penyemaian biji 2/lubang.Bila bibit sudah berkecambah atau mempunyai umur sekitar 20 hari makan akan dilakukan
pemindahan ke lahan yang telah di siapkan .bibit yang akan di tanam terlebih
dahulu di surtir (dipilih) dengan tujuan pertumbuhan tanaman itu normal.
1.3 PEMELIHARAAN
TANAMAN
Pengendalian hama penyakit
Adapun
hama yang menyerang tanaman tomat adalah :
1. Kebul
Gejala serangan hama kebul adalah membuat
pucuk tanaman tomat kering.
2. Penggerek
buah
gejala serangannya adalah membuat buah tomat
menjadi berlubang dan mengeluarkan cairan dari dalam buah tersebut.
Adapun
hama penyakit terhadap tanaman tomat tersebut adalah :
-Busuk
daun (phythopthora infestan)
gejala yang tampak pada tanaman tomat
terserang penyakit jamur ini adalah sbb:
1.pada buah terdapat bercak abu-abu
kecoklatan .
2.Daging buah busuk.
3.Pada daun terdapat bercak-bercak coklat kehitam-hitaman
seperti cacar.
4.Bercak hitam makin lama makin
meluas.
5.pada serangan lanjut daun
mongering dan ada juga yang busuk.
-Penyakit
layu bakteri
Gejal
penyakit ini adalah:
1.tanaman kelihatan layu.
2.pertumbuhan
tanaman tidak sempurna ,biasanya tanaman tumbuh kerdil dan hidup merana.
3.Serangan
penyakit yang berat dapat mengakibatkan tanaman menjadi mati.
-Penyakit
bakteri (xanthomonas solanacearum)
Penyakit
bakteri yang menyerang tanaman sayuran tomat adalah xanthomonas solanacearum
yang gejalanya sbb:
1.bila
tanaman dicabut kemudian batangnya di pijit akan keluar cairan seperti susu.
2.tanaman
seluruhnya layu seperti tersiram air panas.
1.4
CARA PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Pngendalian hama dan penyakit
dilakukan berdasarkan cuaca atau iklim dan berdasarkan pengamatan ,pengendalian
ini dengan menggunakan pestisida seperti:
1.curacceron
2.acrobat
3.sultrikop
4.octanil
5.tripia
6.antracol
7.score
Dosis penyemprotan dalm satu hand
spayer berkisar dengan air 12n liter/tangki yaitu dilihat dari serangan
penyakit tersebut.Dan jugs dilskukan pemangkasan tunas dan daun yang di anggap
tidak berfungsi .Sebelum tanaman tomat rebah maka di pasang tiang lanjaran
dengan panjang tiang 2,5 meter dan jarak antar tiang 1 meter.Dengan pemasangan
tali rapiah pertama dan seterusnya dengan jarak 35 cm ke atas.
1.5 PEMUPUKAN
Pemupukan susulan antara barisan
tanaman yang sudah di buat pemupukan
susulan dilakukan sesuai dengan penamatan dan tanda-tanda tanaman yang sudah
membutuhkan unsur hara .pupuk susulan yang diberikan setelah tanaman berumur
20-25 hari setelah tanam dan di lakukan
pemupukan seterusnya 14 hari sekali. Adapun jenis pupuk yang digunakan :
-Hitdrokompelex
-RI bas
-pathen kali butir
Dosis pupuk yang digunakan adalah 1
gram/lubang dalam sekali pemupukan
susulan.setelah melakukan pemupukan susulan dengan cara menabur pupuk ke lubang
,setelah penaburan pupuk kemudian disiram, dengan air satu gelas aqua 220
ml.Penyiraman pupuk yang telah dilakukan dilat dari larutan pupuk ,bila pupuk
belum larut maka penyiraman tetep akan di lakukan. Atau cara lain yang dapat di
gunakan adalah dengan melarutkan pupuk terlebih dahulu ke dalam drum/tangki
lalu di aduk dan kemudian baru di tuangkan pada lubang tanaman tanpa mengenai
daun tanaman tomat ini.
1.6
PASCA PANEN
Tanaman
tomat dapat di panen bila buah sudah masak 60%-70% ,pemanenan dilakukan 4 hari
sekali.setelah di lakukan pemanenan maka di lakukan penyurtiran dengan
membedakan besar buah .Setelah di sortir atau di pilah baru di masukkan kedalam
kemasan atau wadah yang telah di siapkan .
Alat
untuk pasca panen adalah:
-keranjang
-koran
-tali
rapiah.
BAB
II
CONTOH USAHA TANI
CONTOH USAHA TANI YANG
DI LAKUKAN OLEH SEORANG PETANI TOMAT
Karakteristik
Petani:
Nama
Petani:SUMARDJO
Alamat :Desa Paya Dedep,Kec
Jagong Jeget Kab Aceh Tengah
Usia
Petani ;65 Tahun
Tanggungan
Petani:
Petani memiliki 4 tanggungan yang
terdiri dari 3 anak dan 1 istri.Anak yang pertama mengemban pendidikan
pekuliahan semester genap (8). Anak yang kedua dan yang ke tiga mengemban
pendidikan SMA.
Komoditi
:
Komoditinya adalah tanaman tomat.
Luas
lahan:
Luas lahan yang di pakai adalah 0,5
hektar dengan 5 mulsa.
Produksi:
Produksi total keseluruhan dari
pertama panen hingga sekarang sudah mencapai kurang lebih 25 ton.
Alasan saya mengambil sampel tanaman
tomat karena tanaman ini juga memiliki peran yang sangat penting dalam suatu usaha tani yang juga memiliki ke
gunaan yang sangat penting pul adalam produksi makanan di dunia.
|
BAB III
ANALISI
USAHA TANI TOMAT
Analisis Usaha Tani
Tomat
(Luas 0,5/Setengah Hektar)
I. Persiapan Lahan
A. Bahan
- Dolomit 1.000
kg@Rp150 Rp 150.000
- Pupuk Kandang
10.000 kg@Rp250 Rp 2. 500.000
- Pupuk NPK
750 kg@Rp3.500 Rp
3.000.000
- Pestisida alami
untuk tanah 9 kg@Rp8.500 Rp 100.000
- Mulsa 5 rol@Rp400.000 Rp 2.000.000
---------------Subtotal Rp
7.600.000
B. Tenaga Kerja
- Pembersihan Lahan 40HKP@Rp12.000 Rp 280.000
- Pengolahan Tanah 80HKP@Rp12.000 Rp 960.000
- Perawatan
Bedengan 80 HKP@Rp12.000 Rp1.000.000
- Pengapuran 5HKW@Rp10.000 Rp50.000
- Penaburan Pupuk
Kandang 18HKW@Rp10.000 Rp 180.000
- Penaburan Pupuk
Buatan 5HKW@Rp10.000 Rp 50.000
- Pemasangan
Mulsa 24HKW@Rp10.000 Rp 240.000
--------------Subtotal Rp2.480.000
II. Pembibitan dan Persemaian
A.Bahan
- Polibag 8kg@Rp15.000 Rp 120.000
- Benih 5pak@Rp65.000 Rp 325.000
- Sungkup Plastik 37 mRp3.500 Rp 129.500
--------------Subtotal Rp67.400
B. Tenaga Kerja
- Semai 23HKW@Rp10.000 Rp 230.000
- Pembuatan Lubang
Tanam 5HKP@Rp12.000 Rp 60.000
- Penanaman &
Penyulaman 20HKW@Rp10.000 Rp 200.000
-------------Subtotal Rp
490.000
III. Pemeliharaan
A. Bahan
- Insektisida 10liter@Rp150.000 Rp1.500.000
- Fungisida 33kg@50.000 Rp1.650.000
- Perekat Serangga 5 liter@Rp120.000 Rp 600.000
- Fungisida Hayati
Patogen Tanah 5 kg@Rp50.000 Rp 250.000
- Pupuk Daun 3 liter@Rp25.000 Rp 75.000
- Zat Pengatur Tumbuh 2 liter@Rp65.000 Rp 130.000
- Herbisida 5 liter@Rp50.000 Rp 250.000
-------------Subtotal Rp622.5000
B. Tenaga Kerja
- Pemangkasan 30 HKW@Rp10.000 Rp 300.000
- Pasang Ajir 15 HKP@Rp12.000 Rp 180.000
- Pupuk Susulan 10 HKW@Rp10.000 Rp 100.000
- Penyemprotan 80 HKP@Rp12.000 Rp1.200.000
- Panen &
Pascapanen 15 HKW@Rp10.000 Rp1.50.000
45 HKP@Rp12.000 Rp540.000
- Mandor 4 bln@Rp500.000 Rp2.000.000
--------------Subtotal Rp4.570.000
IV. Peralatan
- Sprayer/alat
semprot 3buah@Rp300.000 Rp 900.000
- Ember 10buah@Rp10.000 Rp 100.000
- Drum 3buah@Rp200.000 Rp 600.000
- Gembor 2 buah@Rp50.000 Rp 100.000
- Peti 700 buah@Rp4.000 Rp2.800.000
--------------Subtotal Rp4.500.000
V. Sewa Lahan/Musim Rp500.000
VI. Saung/Gubuk Rp 500.000
Total Rp26.932.400
Populasi tanaman :
13.000 batang
Produksi :
25 ton
Hasil Panen :
25.000 kg x Rp3.000
:
Rp75.000.000
Keuntungan : Rp75.000.000–Rp26.932400 = Rp48.067.600
Catatan : HKP = Hari Kerja Pria, HKW = Hari Kerja
Wanita
Penanaman dilakukan pertama kali, sehingga sarana produksi selain
benih, pupuk, dan pestisida harus disediakan.
|
|