Thursday, June 13, 2013

Makalah Pencemaran Lingkungan

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
 Lingkungan manusia saat ini telah berubah dengan masuknya zat-zat pencemaran ke dalam lingkungan hidup kita semua. Menurut UU pokok pengelolaan lingkungan hidup no. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkanya makhluk hidup, zat energi/ komponen lain ke dalam lingkungan atau perubahan tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut polutan. Bahan pencemar. Berdasarkan sifatnya bahan pencemar dibagi menjadi 2 yaitu bahan pencemar yang dapat terdegradasi (biodegradable) dan yang tidak dapat terdegradasi (nondegradable). Bahan yang dapat terdegradasi memiliki struktur kimia yang sederhana sehingga dapat didegradasi, dekompisisi, dihilangkan atau dirombak baik secara alami ataupun rekayasa sehingga dapat bersifat tidak mencemari. Sedangkan bahan yang tidak dapat terdegradasi bersifat mencemari dan harus diekstradisi. Ada banyak macam-macam pacemaran lingkungan yaitu pencemaran air, udara dan tanah. Selain itu pencemaran lingkungan dapat menyebabkan perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh banyak hal yang secara garis besar disebabkan oleh kesengajaan manusia dan factor alami. Upaya untuk mengatasi masalah pencemaran ini dapat dilakukan dengan cara mamanfaatkan limbah. Berdasarkan jenis penyusunnya limbah dibagi menjadi 2 yaitu limbah organik dan anorganik

1.2 Permasalahan
Dalam penulisan karya tulis ini, Penulis memilih judul Pencemaran dan Perubahan Lingkungan. Masalah yang timbul dalam judul tersebut antara lain :
1. Masalah pencemaran lingkungan
2. Masalah jenis-jenis pencemaran lingkungan
3. Masalah macam-macam pencemaran lingkungan
4. Masalah akibat dari pencemaran lingkungan dan akibat dari pencemaran lingkungan dan upaya untuk menanggulanginya

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Untuk mengetahui arti dari pencemaran lingkungan
2. Untuk mengetahui jenis bahan-bahan pencemaran lingkungan
3. Untuk mengetahui macam-macam pencemaran lingkungan
4. Untuk mengetahui macam-macam pencemaran lingkungan Untuk mengetahui akibat dari pencemaran lingkungan dan upaya untuk menanggulanginya

1.4 Metode
Dalam Penyusunan karya tulis ini, Penulis menggunakan metode:
1. Mengamati siaran televise menyangkut Pencemaran Lingkungan
2. Mencari dan membaca informasi dari media cetak yang berkaitan dengan Pencemaran Lingkungan
3. Mencari informasi dari internet

1.5 Sistematika Penyajian
Penulis membuat karya tulis ini dengan berbagai tahap yaitu:
1. Menentukan topik yang akan dibuat menjadi karya tulis
2. Mencari bahan dari berbagai sumber
3. Merangkai karya tulis dalam bentuk sederhana
4. Membuat karya tulis yang utuh


BAB II
Isi
2.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan
Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982, polusi atau Pencemaran lingkunganadalah masuknya atau dimasukannya mahluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

2.2 Macam-macam Bahan Pencemar
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran dinamakan bahan pencemar atau polutan. Berdasarkan sifatnya polutan terbagi menjadi dua macam.
2.2.1 Bahan Pencemar Yang Dapat Terdegradasi (biodegradable)
Bahan yang dapat terdegradasi memiliki struktur kimia yang sederhana sehingga dapat didegradasi, dekompisisi, dihilangkan atau dirpmbak baik secara alami aupun rekayasa sehingga dapat bersifat tidak mencemari. Contoh bahan yang dapat terdegradasi adalah sampah plastik. Sampah yang biodegradable pasti akan terurai oleh keberadaan organisme biologis, tetapi lamanya terurai akan berbeda-beda untuk masing-masing sampah.

biodegradable ada yang bersifat persisten (tetap ada di alam) dan ada yang dapat terdegradasi oleh perlakuan fisik dan mekanik. Sampah harus kita lihat di mana dia berada. Kalau sampah berada dalam kawasan konservasi, seperti taman nasional, mau tdk mau, sampah yang bersifat non bio degradable harus diekstradisi dari kawasan. Sama halnya dengan sampah yang bersifat long biodegradable. Sedangkan untuk sampah yang short biodegradable, tidak apa-apa kita biarkan berada dalam kawasan konservasi,

karena sampah seperti ini tidak lebih dari beberapa hari sudah terdegradasi utuh dan relative tidak membahayakan organisme yang berada dalam kawasan. Sampah nonplastik konvensional tersebut dituding sebagai biang pencemar lingkungan karena tidak dapat teruraikan dalam tanah. Untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein atau lipid yang terdapat dalam hewan. Jenis plastic biodegradable antara lain polyhidroksibutyrate (PHB),  polyhidroksialkanoat (PHA) dan poli-asam amino yang berasal dari sel bakteri, polylaktida (PLA) yang merupakan modifikasi asam laktat hasil perubahan zat tepung kentang atau jagung oleh mikroorganisme, dan poliaspartat sintesis yang dapat terdegradasi. Bahan dasar plastik berasal dari selulosa bakteri, kitin, kitosan, atau tepung yang terkandung dalam tumbuhan, serta beberapa material plastik atau polimer lain yang terdapat di sel tumbuhan dan hewan. Plastik biodegradable berbahan dasar tepung dapat didegradasi bakteri pseudomonas dan bacillus memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya . Senyawa-senyawa hasil degradasi polimer selain menghasilkan karbon dioksida dan air, juga menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Hasil degradasi plastik ini dapat digunakan sebagai makanan hewan ternak atau sebagai pupuk kompos. Plastik biodegradable yang terbakar tidak menghasilkan senyawa kimia berbahaya. Kualitas tanah akan meningkat dengan adanya plastik biodegradable, karena hasil penguraian mikroorganisme meningkatkan unsur hara dalam tanah. Sampai saat ini masih diteliti berapa cepat atau berapa banyak polimer biodegradable ini dapat diuraikan alam. Di samping itu, penambahan tepung pada pembuatan polimer biodegradable menambah biaya pembuatan plastik.
Hal ini menjadi potensi yang besar di Indonesia, karena terdapat berbagai tanaman penghasil tepung seperti singkong, beras, kentang, dan tanaman lainnya. Apalagi harga umbi-umbian di Indonesia relatif rendah. Dengan memanfaatkan sebagai bahan plastik biodegradable, akan memberi nilai tambah ekonomi yang tinggi. Bukan tidak mungkin kelak Indonesia menjadi produsen terbesar plastik biodegradable di dunia. Terlebih lagi karena dari segi kekuatan, plastik biodegradable seperti PHB dapat disejajarkan dengan plastik konvensional yang biasa digunakan untuk pembungkus seperti polyetilen.

 polyhydroxybutyrate (PHB) dilihat dengan mokroskop electron

Namun disatu sisi plastik biodegradable masih perlu penelitian lebih lanjut karena dari penelitian sementara masih kurang mendukung dari sisi ekonomi. Bayangkan saja apa mungkin kita membeli gorengan seharga 500 rupiah sementara plastik biodegradable harganya setara atau bahkan melebihi harga gorengannya? Selain itu karena produksinya melalui mekanisme bioproses dengan mikroba mengakibatkan konversinya cukup rendah. Peran pemerintah dan dukungan masyarakat tentunya sangat dibutuhkan dalam usaha pengembangan biodegradable plastik mengingat potensinya masih cukup besar untuk dikembangkan.Karena pengolahan skala besar plastik berbahan biodegradable ini nantinya akan membantu mengurangi penggunaan minyak bumi, gas alam yang notabene makin menipis ketersediaannya di alam, serta turut berkontribusi menyelamatkan lingkungan.
2.2.2 Bahan Pencemar Yang Tidak Dapat Terdegradasi (non biodegradable)
Bahan pencemar yang tidak terdegradasi yaitu sampah anorganik yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Secara keseluruhan zat anorganik tidak dapat terurai oleh alam, tetapi ada beberapa yang dapat terurai dalam waktu yang sangat lama. Jenisnya adalah sampah rumah tangga yaitu botol, botol plastik, tas plastik. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng tidak dapat terdegradasi secara alami.

Contoh non biodegradable

2.3 Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
2.3.1 Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi. Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Pencemaran Air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danausungai,lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang. Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
Gambar Pencemaran Air

2.3.2 Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran.
Rusaknya ata semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatu daerah juga dapat memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Semakin banyak kendaraan bermotor dan alat-alat industri yang mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan akan semakin parah pula pencemaran udara yang terjadi. Untuk itu diperlukan peran serta pemerintah, pengusaha dan masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.
2.3.2.1 Macam-macam pencemaran udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas

Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon(CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon.
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat

Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhisap.

Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan.
Partikel yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
2.3.3 Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
2.3.3.1 Penyebab pencemaran tanah
Berikut ini adalahpenyebab pencemaran tanah:
a.Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-tong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
b. Limbah industri
Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
c. Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea

2.3.3.2 Penanganan
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamurbakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

2.4 dAMPAK PENCEMARAN SECARA GLOBAL
Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.

Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam
Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
2.5 UPAYA PENANGGULANAN PENCEMARAN lINGKUNGAN
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:

a. Membuang sampah pada tempatnya

Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

b. Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
c. Penanggulangan pencemaran udara

Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.



d. Diadakan penghijauan di kota-kota besar

Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

e. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai

Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
f. Pengurangan pemakaian CFC

Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
2.6 lIMBAH
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Karakteristik limbah:
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah
Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4 bagian:
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
 Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkanya makhluk hidup, zat energi/ komponen lain ke dalam lingkungan atau perubahan tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya. . Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran disebut polutan. Bahan pencemar. Berdasarkan sifatnya bahan pencemar dibagi menjadi 2 yaitu bahan pencemar yang dapat terdegradasi (biodegradable) dan yang tidak dapat terdegradasi (nondegradable). Ada banyak macam-macam pencemaran lingkungan yaitu pencemaran air, udara dan tanah. Selain itu pencemaran lingkungan dapat menyebabkan perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh banyak hal yang secara garis besar disebabkan oleh kesengajaan manusia dan factor alami. Upaya untuk mengatasi masalah pencemaran ini dapat dilakukan dengan cara mamanfaatkan limbah. Berdasarkan jenis penyusunnya limbah dibagi menjadi 2 yaitu limbah organik dan anorganik.
3.2. Saran
 Pencemaran lingkungan harus selalu kita hindari agar lingkungan kita bersih dan terhindar dari polutan atau bahan pencemaran dan juga agar lingkungan kita menjadi lingkungan yang kita dambakan. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga dan merawat lingkungan kita dengan tidak membuang limbah disembarangan tempat dan selalu menjaga kebersihan dimana saja.
Daftar Pustaka
Pujianto, Sri. 2006. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta: Platinum
Sumber Pendukung: